Kariyasa Adnyana Dorong WFB dan Percepatan Vaksinasi



Kasus positif Covid-19 di Bali kembali naik menjelang rencana pembukaan pariwisata Bali dari wisatawan mancanegara (Wisman).


Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali membidangi kesehatan, I Ketut Kariyasa Adnyana, di acara Rakerda-Rakercab PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (20/6) siang mengatakan pariwisata Bali bisa saja dibuka, namun kemungkinan akan andalkan turis domestik saja. Pihaknya lebih setuju supaya penanganan kesehatan dengan mendorong percepatan vaksinasi bisa terwujud 70 persen dari 4,2 juta penduduk Bali dan gencarkan Work From Bali (WFB) ASN pusat.


Kariyasa Adnyana mengatakan rencana pembukaan pariwisata Bali Juli 2021 mendatang bisa saja. Karena memang masyarakat Bali mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber penghasilan. "Hanya saja kalau pariwisata dibuka, turis yang akan datang hanya turis nusantara atau turis domestik saja. Itupun bisa hanya di musim liburan, dan waktu-waktu tertentu. Kalau turis asing, sepertinya belum bisa datang ke Indonesia," ujar Kariyasa Adnyana.


Pasalnya, kata Kariyasa Adnyana, sejumlah negara masih melakukan pengetatan terhadap warganya ke luar negeri. Sejumlah negara pemasok turis seperti Australia, China, India dan sejumlah negara di Eropa belum membuka penerbangan internasional. "Ya, sama saja, ini akan menyebabkan terlambatnya pertumbuhan dan bangkitnya ekonomi masyarakat. Pengusaha hotel mau buka hotel, bisa nggak dapat turis. Karena turis asing yang jadi andalan belum bisa masuk Bali. Sementara hotel juga memerlukan biaya operasional. Restauran mau buka, dapat turis dari mana? Ini dilema juga bagi kawan-kawan di pariwisata," ujar mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali membidangi pariwisata ini.


Menurut Kariyasa Adnyana, strateginya adalah pemerintah pusat supaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Bali dengan memperpanjang Work From Bali (WFB). Event-event pusat dibawa ke Bali saja. "Ini menjadi alternatif sementara, menunggu pulihnya pariwisata dengan kunjungan turis mancanegara," tegas politisi asal Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng,ini.


"Hanya program pusat seperti WFB  yang bisa menyelamatkan pariwisata Bali. Walaupun itu tidak mungkin terus-menerus, karena anggaran negara juga terbatas. Tetapi setidaknya supaya diperbanyak bawa ke Bali, guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali. Karena pariwisata Bali sangat anjlok, ekonomi Bali pernah sampai minus 12 persen," ujar Kariyasa Adnyana.


Kariyasa Adnyana mengatakan, saat ini kasus positif Covid-19 yang kembali melonjak mesti jadi kewaspadaan. Penerapan Prokes harus diperketat. Maka vaksinisasi juga harus dipercepat untuk menciptakan kekebalan komunal (herd immunity) di Bali. "Dan kami di Komisi IX DPR RI membidangi Kesehatan akan terus mendorong dan kawal vaksinasi di Bali dipercepat, untuk capain 70 persen dari total penduduk Bali," tegas Kariyasa Adnyana. 

Post a Comment

Previous Post Next Post