Turyapada Kerthi Bali, Setara Tokyo Tower, Didesain Tahan Gempa



Sejumlah proyek penting dibangun di Pulau Dewata. Selain tol, bandara dan shortcut, pemerintah berencana membangun menara (tower) telekomunikasi bernama Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali.

Proyek monumental ini dibangun di di Desa Adat Amerta Sari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali. Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama tanda mulai pembangunan tower setinggi 115 meter itu kemarin. Turyapada Tower diinisiasi Gubernur Koster sebagai janji politiknya kepada masyarakat Buleleng yang kerap merasakan keterbatasan jangkauan siaran televisi.

“Dengan tower ini, masyarakat Buleleng dapat menikmati siaran televisi tanpa antena parabola,” ujar Gubernur Koster kemarin. Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali memiliki tinggi 115 meter, dibangun pada lokasi dengan ketinggian 1.521 meter dari permukaan laut.

Total ketinggian Turyapada Tower menjadi 1.636 meter di atas permukaan laut, lebih tinggi dari lima tower terkenal di dunia.

Bagian puncak dari Turyapada Tower menjadi pemancar siaran TV digital terestrial, telekomunikasi seluler, internet, dan komunikasi radio komunitas. Selain itu bakal tersedia wahana edukasi berupa planetarium, sky walk, restoran putar dan jembatan kaca pada badan tower. Pedestal tower menjadi wahana penunjang yang dipenuhi wisata konvensi, laboratorium pendidikan, dan museum keunggulan budaya komunikasi yang menampilkan teknologi dari masing-masing era peradaban. Adapun anggaran pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali diperkirakan kurang lebih Rp 418 miliar. Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali tidak kalah dari menara terkenal di dunia setara Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower, Macau Tower, dan Fernsehturm Tower. Turyapada Tower berada di perbukitan desa, berbeda dengan tower lain di dunia yang berada di pusat kota. “Untuk menjamin keandalan bangunan, didesain secara khusus dengan koefisien ketahanan gempa tertinggi 1.0 G," ujar Gubernur Bali.

Secara terpisah Anggota DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Bali, I Ketut Kariyasa Adnyana, SP. mengapresiasi langkah Gubernur Koster untuk menuntaskan salah satu janji politiknya yaitu memastikan Bali Utara mendapatkan siaran Televisi tanpa melalui Parabola lagi, "Melihat isi dari tower setinggi 1.636 meter ini, akan ada dampak pertumbuhan perekonomian baru, menyeimbangkan perekonomian antar wilayah Bali Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Kemudian juga menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Buleleng, dan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Tower KBS 6.0 Kerthi Bali adalah mahakarya ikonik dan monumental pertama di Indonesia sebagai penanda kemajuan peradaban, khususnya Bali yang akan menjadi warisan kepada generasi penerus.", ujarnya.

Selain itu, infrastruktur komunikasi ini dibangun dengan kekuatan hidup struktur sekurang-kurangnya 500 tahun.

Turyapada Tower dibangun dengan sistem ganda yang kuat terhadap beban angin dan gempa sehingga menjadi bangunan yang andal, nyaman, dan aman. Disebut Turyapada sebagai lambang hubungan Akasa-Pertiwi, Purusa-Pradana yang menjadi sumber kekuatan kehidupan masyarakat dunia. Manfaat dari kehadiran Turyapada Tower adalah untuk mengoptimalkan siaran TV digital dengan jangkauan mencapai 80 persen wilayah Buleleng, Jembrana, dan Karangasem. Menara ini juga dapat menjadi daya tarik pariwisata baru berkelas dunia. 

Menara ini diprakarsai oleh PT. Hutama Karya bersama PT. Yodya Karya dengan estimasi pengerjaan final pada Agustus 2023.

Post a Comment

Previous Post Next Post